Gojek Liga 1 bersama Bukalapak telah memasuki pekan ketiga. Persaingan tim-tim yang ikut berlaga di kompetisi kasta tertinggi di Indonesia ini mulai terasa. Hal ini terlihat dari berbagai pertandingan seru dan sengit antar tim-tim tersebut.
Persaingan tentu tidak hanya terjadi pada tim, melainkan juga antar pemain di semua lini. Persaingan paling kentara tentu saja terjadi antar para striker yang sangat mudah dilihat, terutama dalam hal produktivitas gol.
Marko Simic, penyerang Persija Jakarta, mungkin yang paling banyak disorot. Dalam gelaran Piala Presiden 2018 kemarin, selain membawa Macan Kemayoran sebagai kampiun, juga ia sendiri ditahbiskan sebagai pencetak gol terbanyak sehingga layak mendapatkan sepatu emas.
Di kompetisi yang sesungguhnya, yakni Liga 1, Super Simic, demikian ia dijuluki, telah mencetak 2 gol saat Persija mengalahkan Arema FC (bola.kompas.com 31/03/18).
Hanya saja penampilannya belum konsisten karena di dua pertandingan lainnya ia mandul.Kini muncul striker baru di Liga 1. Dialah Jonathan Bauman, pemain asal Argentina, yang saat ini membela Persib Bandung.
Baru saja ia memecahkan telor dengan mencetak gol pembuka di menit ke-53saat tim berjuluk Maung Bandung mengalahkn Mitra Kukar 2-0 (cnnindonesia.com 08/04/18).
Bauman baru dua kali diturunkan untuk membela Persib. Pertama di laga Persib melawan Sriwijaya FC di mana Persib kalah 1-3 meski sempat unggul dulu melalui gol Ezechiel N’Douassel. Ketika Bauman belum mencetak gol karena jarangnya ia mendapatkan umpan yang matang.
Kelebihan Bauman, seperti halnya yang dimiliki Simic, adalah kepintarannya mencari posisi atau ruang terbuka untuk mencetak gol. Ia rajin bergerak sehingga kerap menyulitkan lawannya, ia juga kadang membuka ruang bagi tandemnya.
Dari sisi postur tubuh, Bauman juga tidak kalah oleh Simic, memiliki postur tubuh yang ideal bagi seorang penyerang apalagi untuk bermain di Indonesia.
Postur seperti itu biasanya menyulitkan para pemain bertahan lawan untuk menjaganya.Satu kelebihan Bauman atas Simic adalah usianya yang baru 27 tahun. Usia muda, mesti bukan hal yang pasti, akan memberikan kontribusi khususnya stamina pemain di atas lapangan.
Kini Bauman telah menorehkan gol pertamanya. Bukan tidak mungkin akan lahir gol-gol berikutnya, baik dari maupun kepalanya. Siap-siap saja Simic mendapat saingan baru.
Sumber
Persaingan tentu tidak hanya terjadi pada tim, melainkan juga antar pemain di semua lini. Persaingan paling kentara tentu saja terjadi antar para striker yang sangat mudah dilihat, terutama dalam hal produktivitas gol.
Marko Simic, penyerang Persija Jakarta, mungkin yang paling banyak disorot. Dalam gelaran Piala Presiden 2018 kemarin, selain membawa Macan Kemayoran sebagai kampiun, juga ia sendiri ditahbiskan sebagai pencetak gol terbanyak sehingga layak mendapatkan sepatu emas.
Di kompetisi yang sesungguhnya, yakni Liga 1, Super Simic, demikian ia dijuluki, telah mencetak 2 gol saat Persija mengalahkan Arema FC (bola.kompas.com 31/03/18).
Hanya saja penampilannya belum konsisten karena di dua pertandingan lainnya ia mandul.Kini muncul striker baru di Liga 1. Dialah Jonathan Bauman, pemain asal Argentina, yang saat ini membela Persib Bandung.
Baru saja ia memecahkan telor dengan mencetak gol pembuka di menit ke-53saat tim berjuluk Maung Bandung mengalahkn Mitra Kukar 2-0 (cnnindonesia.com 08/04/18).
Bauman baru dua kali diturunkan untuk membela Persib. Pertama di laga Persib melawan Sriwijaya FC di mana Persib kalah 1-3 meski sempat unggul dulu melalui gol Ezechiel N’Douassel. Ketika Bauman belum mencetak gol karena jarangnya ia mendapatkan umpan yang matang.
Kelebihan Bauman, seperti halnya yang dimiliki Simic, adalah kepintarannya mencari posisi atau ruang terbuka untuk mencetak gol. Ia rajin bergerak sehingga kerap menyulitkan lawannya, ia juga kadang membuka ruang bagi tandemnya.
Dari sisi postur tubuh, Bauman juga tidak kalah oleh Simic, memiliki postur tubuh yang ideal bagi seorang penyerang apalagi untuk bermain di Indonesia.
Postur seperti itu biasanya menyulitkan para pemain bertahan lawan untuk menjaganya.Satu kelebihan Bauman atas Simic adalah usianya yang baru 27 tahun. Usia muda, mesti bukan hal yang pasti, akan memberikan kontribusi khususnya stamina pemain di atas lapangan.
Kini Bauman telah menorehkan gol pertamanya. Bukan tidak mungkin akan lahir gol-gol berikutnya, baik dari maupun kepalanya. Siap-siap saja Simic mendapat saingan baru.
Sumber
Belum ada tanggapan untuk "Penyerang Anyar Ini Boleh Jadi Akan Menjadi Pesaing Marko Simic Di Liga 1 2018, Mengapa?"
Post a Comment